
Honami Ichinose (一之瀬 帆波, Ichinose Honami) adalah salah satu karakter pendukung utama dalam seri Classroom of the Elite. Dia adalah perwakilan kelas dari Kelas-B bersama dengan Ryūji Kanzaki, dan juga merupakan mantan anggota OSIS.
Dia sering muncul di sebagian besar seri, dan posisinya sebagai pemimpin kelas saingan membuatnya sebagai salah satu karakter pendukung utama dalam seri ini.
Penampilan[]

Penampilan Honami Honami di Anime.
Honami adalah seorang gadis remaja dengan tinggi badan yang rata-rata. Dia memiliki rambut panjang berwarna merah muda terang yang panjangnya mencapai pinggang. Honami juga memiliki bentuk tubuh yang ideal, yang, menurut catatan Honami, telah mengalami pertumbuhan yang cepat, terutama pada bagian dada, yang terus membesar dari waktu ke waktu sejak dia duduk di bangku kelas tiga SMP.
Dia sering mengenakan seragam standar sekolah, yang terdiri dari blazer merah dikancingkan, kemeja putih, dengan dasi pita yang berubah-ubah warnanya. Rok pendek bergaris-garis berwarna putih, dan kaus kaki hitam setinggi lutut.
Kepribadian[]

Kebaikan Honami, terlihat saat dia melerai sebuah pertengkaran.
Honami ditampilkan sebagai orang yang benar-benar baik hati. Dia sangat ramah dan interaktif dalam interaksi sosial dengan teman-temannya, mau berteman dengan semua orang di dalam dan di luar kelas dengan lapang dada. Sifatnya yang baik hati juga memungkinkannya untuk berteman dekat dengan orang-orang seperti Kikyō Kushida dan Kiyotaka Ayanokōji, meskipun mereka berdua adalah murid dari Kelas 1-D.
Sifat baik hati Honami diperlihatkan saat dia terus membantu dan bekerja sama dengan Ayanokōji untuk mencari bukti-bukti bahwa Ken Sudō tidak bersalah dalam kasus kekerasannya dengan beberapa murid dari Kelas-C. Honami bahkan membantu Ayanokōji dalam menyelamatkan Airi Sakura meskipun dia tidak punya kewajiban untuk melakukannya.[1]
Sifat Honami yang penuh perhatian dan kepedulian serta kekhawatiran sering ditunjukkan dalam cerita, bahkan terhadap mereka yang berada di luar kelasnya, menyuarakan kekhawatirannya untuk keselamatan orang lain jika mereka berada dalam situasi yang berbahaya.[2] Namun demikian, sebagai pemimpin kelasnya, dia tetap bisa berpikir logis, dan tetap mengutamakan keamanan teman-teman sekelasnya di atas segalanya, yang merupakan hal yang paling penting baginya untuk dilindungi.[3]
Biasanya, Honami adalah tipe orang yang mudah mengikuti suasana ataupun situasi ketika berbicara dengan teman-temannya.[4] Namun, untuk situasi yang melibatkan dirinya yang kurang memiliki pengetahuan mengenai topik-topik terkait percintaan, perasaan, dan lain sebagainya, Honami seperti kebingungan untuk menjawab dengan tepat ketika berada di depan teman-temannya.
Setelah mendapatkan surat cinta dari temannya, Chihiro Shiranami, Honami tidak yakin bagaimana cara menjawabnya. Dia kemudian berniat untuk tidak jujur tentang perasaan yang sebetulnya kepada Chihiro, dengan berpura-pura bahwa dia berpacaran dengan Ayanokōji sebagai cara terbaik untuk keluar dari situasi seperti itu. Honami bahkan mengakui kepada Ayanokōji bahwa dia tidak tahu apa artinya menjadi pasangan dengan seseorang atau bagaimana cara menolak seseorang tanpa menyakiti perasaannya dan persahabatannya.[1]
Honami adalah seseorang dengan keingintahuan yang tinggi, terlihat tertarik pada siapa pun yang menarik perhatiannya, seperti Ayanokōji, dan meyakini bahwa masih banyak hal yang bisa diketahui tentang kemampuannya yang sesungguhnya. Rasa ingin tahunya ini cukup memotivasinya untuk mencari Ayanokōji dan mencoba berbicara dengannya mengenai masa lalunya, dengan harapan bisa menyelidiki kehidupan masa lalu dan mengenalnya lebih baik lagi sebagai sesama pelajar.
Saat mengobrol dengan teman-teman barunya saat menghadapi ujian, Honami benar-benar dapat dipandang sebagai orang yang jujur dan berterus terang tanpa berusaha berbohong atau berpura-pura tidak tahu, bahkan saat dibombardir dengan berbagai pertanyaan.[5]
Dia juga dapat dilihat sebagai seseorang yang tegas dan jujur, mengikuti kode etik, bertindak sesuai dengan lingkungannya. Dia menghentikan perkelahian yang hampir terjadi antara tiga siswa Kelas 1-C dan salah satu siswa Kelas 1-D di perpustakaan, dengan lidahnya yang tajam untuk mengkritik siswa lain yang mencoba memicu kekerasan.[6]

Pertama kalinya Honami memberi hadiah ke seseorang.
Ketika Honami jatuh cinta pada seseorang untuk pertama kalinya dalam hidupnya, dan berusaha membelikan kado untuk orang tersebut, Honami selalu menyangkal perasaannya, dan beralasan bahwa kado tersebut adalah caranya untuk menyampaikan rasa terima kasih dan utang budi-nya pada orang yang telah menolongnya, yang tidak sesuai dengan apa yang ditunjukkan oleh ekspresi wajahnya kepada orang lain.[7]
Latar Belakang[]
Honami berasal dari keluarga yang terdiri dari ibu dan adik perempuannya, tanpa kehadiran sang ayah. Situasi ekonomi keluarganya tergolong kurang mampu, karena ibunya harus bekerja sambil mengurus kedua anaknya. Kondisi ini membulatkan tekad Honami untuk mencari pekerjaan segera setelah ia menyelesaikan sekolah menengah pertama untuk membantu kondisi keuangan keluarganya, namun tekad ini mendapat perlawanan dari ibunya.
Usahanya dalam belajar dan mengembangkan kemampuannya selama di sekolah menengah telah berhasil memenangkannya hadiah beasiswa, serta penghargaan sebagai siswa yang berprestasi. Selain itu, ia juga berhasil menjadi ketua OSIS pada saat itu.[8]

Honami di masa lalu.
Pada masa mendatang, ibunya harus menjalani rawat inap di rumah sakit secara mendadak, sehingga tidak dapat membeli hadiah untuk merayakan ulang tahun adiknya Honami. Honami berpikir, satu-satunya cara untuk mengembalikan senyuman adik perempuannya, yaitu ia, sebagai kakak perempuannya, harus menjadi orang yang memberikan hadiah menggantikan ibunya.
Sepulang sekolah pada hari ulang tahun adiknya, Honami pergi ke sebuah toko serba ada, lalu mencuri sebuah jepit rambut seharga 10.000 yen, tanpa ketahuan.[8]
Meskipun hal ini seharusnya disembunyikan, ibu Honami kemudian mengetahui tindakan kriminal tersebut, dan menjadi sangat marah kepada Honami dan mengambil jepit rambut tersebut dari adiknya. Honami kemudian diseret secara paksa kembali ke toko oleh ibunya untuk mengembalikannya. Meskipun pihak toko tidak menyerahkannya ke polisi, keributan tentang pencurian yang dilakukannya tetap menyebar. Didorong oleh rasa bersalahnya, Honami akhirnya membuang kurang lebih enam bulan, atau hampir separuh dari tahun ketiga-nya di sekolah menengah, dan menjadi seorang penyendiri sebelum lulus.
Kemampuan[]
Performa Honami Ichinose berdasarkan OAA | ||||
---|---|---|---|---|
Akademik | Adaptasi | Fisik | Kontribusi Sosial | |
A (86) | B (70) | C (54) | A+ (96) | |
Keseluruhannya | ||||
B (74) |
Keunggulan utama Honami terletak pada kemampuan akademis dan pengambilan keputusannya. Sedangkan kemampuan fisiknya hanya berada di tengah-tengah.
Honami terutama unggul dalam hal-hal yang umumnya membutuhkan kerja sama dan komunikasi dengan orang lain, dan sering kali menjadi pelopor bagi kelompoknya.
Pada tahun pertamanya di SMA, ia mampu mempersatukan kelasnya, dan menjalin kerja sama di dalam dan di luar sekolah di bawah kepemimpinannya tanpa masalah. Hubungannya yang sangat baik dan ramah dengan rekan-rekan dan teman-temannya, serta sifat dapat dipercayainya membuatnya menjadi sosok pemimpin yang baik saat pertama kali masuk sekolah.
Tanggapan dan Resepsi[]
Honami pada umumnya disukai, dan memiliki reputasi yang baik di sekolah, baik sebagai pemimpin maupun sebagai siswi. Namun, beberapa individu juga telah mengungkapkan pendapat mereka tentang Honami, baik secara langsung atau tidak.
Kakeru Ryūen[]
Menurut Kakeru Ryūen, Honami bukan orang yang cocok untuk menjadi pemimpin alami berdasarkan analisis yang ia kumpulkan dari rekan-rekan sekelasnya, yang meliputi Hiyori Shiina, Mio Ibuki, dan Daichi Ishizaki. Karena alasan itu, Kakeru menganggap Honami sebagai tipe orang yang lebih baik memberikan dukungan kepada pemimpin kelas daripada menjadi orang yang memimpin orang lain. Dia menyimpulkan bahwa selama kelasnya tidak benar-benar membahayakan teman-teman kelasnya, Honami akan lebih memilih untuk mengabaikan masalah tersebut.
Arisu Sakayanagi[]
Dalam kata-kata Arisu, kebaikan Honami adalah bukti kekuatan dan kelemahannya sendiri ketika sesuatu seperti itu bisa dengan mudah dimanfaatkan oleh orang lain. Faktanya, dia secara naif memandang Ayanokōji sebagai sekutu alami dan orang yang paling bisa dipercaya dalam kehidupan sekolahnya, menolak untuk menganggapnya sebagai musuh namun tetap tidak mempercayai musuh yang sifatnya menyerupai Ayanokōji.
Chie Hoshinomiya[]
Menurut wali kelasnya, Chie Hoshinomiya, sejauh menyangkut nilai dan sikapnya di kelas, Honami tetap menjadi nomor satu di bidang-bidang tersebut tanpa perlu dipertanyakan lagi. Namun, gurunya menyatakan bahwa posisi Honami di luar sekolah tidak dapat diukur hanya dengan angka.